Kue Semprit alias Cookies



Kecil, manis, gurih dan renyah. Siapa yang tak kenal dengan cookies alias kue kering atau biskuit. Rasanya hampir diseluruh penjuru dunia, semua orang mengenal cookies. Di Indonesia, cookies alias kue kering ini biasanya banyak tersaji saat hari raya Idul Firi dan Natal. Namun diluar perayaan keagamaan pun, kini cookies bisa dengan mudahnya ditemukan, entah sebagai camilan sehari-hari maupun untuk menjamu tamu.

Kata cookies (jamak) dan cookie (tunggal)  berasal dari bahasa Belanda, dari kata "kokje" yang artinya "kue kecil". 

Konon katanya cookies ini ditemukan secara tidak sengaja. Saat pembuatan kue ulang tahun, sang koki menguji terlebih dahulu sebagian kecil adonan untuk dipanggang di oven, ternyata setelah adonan kecil itu matang dan kering rasanya enak, dan bisa lebih tahan lama untuk disimpan.

Cookies paling awal muncul diperkirakan abad ke-7 masehi di Persia (sekarang Iran), salah satu negara pertama yang mengolah gula. Saat itu kue-kue yang mewah, dalam versi besar dan kecil dikenal baik di kerajaan Persia. Menurut sejarawan, gula pertama berasal dari dataran rendah Benggala atau tempat lain di Asia Tenggara. Gula menyebar ke Persia, kemudian ke Mediterania Timur. Adanya invasi Muslim di Spanyol, kemudian Perang Salib dan perdagangan rempah-rempah yang berkembang, maka teknik memasak dan bahan-bahan dari Saudi menyebar ke Eropa Utara.

Bahan dasar cookies umumnya berupa margarin, terigu, telur, dan gula. Seiring perkembangan jaman, cookies banyak dimodifikasi dengan berbagai bahan lain berupa kacang, cokelat, wijen, buah-buahan dan lain sebagainya. Selain varian rasa, bentuk atau model dan warna cookies pun semakin banyak.

Cookies di Inggris dan Australia dikenal sebagai "biscuits", orang Spanyol menyebutnya "galletas", di Jerman dikenal sebagai "keks" atau "platzchen", di Italia dikenal dengan beberapa nama tergantung bentuk variasinya, diantaranya "amaretti" dan "biscotti", di Perancis dikenal sebagai "biscurt", bis berarti dua, curt berarti masak, dengan kata lain kue yang dimasak dua kali hingga kering.

Apapun istilahnya, cookies atau kue kering atau biskuit merupakan kue yang dimasak menggunakan oven, dengan bentuk yang kecil, dapat dimakan 1 sampai 2 kali suap, dan tahan lama untuk disimpan.

Itulah sekelumit tentang sejarah cookies. Well ... apapun sebutannya I Love Cookies ^^


Kembali ke cookies yang aku buat. Kalau di Purwokerto cookies yang satu ini lebih dikenal dengan nama Kue Semprit. Menurut informasi yang aku dapat dari mba Mila Tobias, konon semprit ini nama aslinya adalah spritz, cookies yang berasal dari beberapa negara di Eropa, namun setelah sampai di Indonesia berubah nama menjadi semprit ^^ 

Sebenarnya sih kue semprit adalah cookies yang paling jarang aku sentuh dari beragam cookies yang tersaji di meja saat lebaran ... Aku lebih suka nastar, kastengel, dan kue sagu. Mungkin karena rasa, warna dan bentuknya yang menurut aku kurang menarik. Biasanya hanya bentuk bunga putih dan ada tambahan kismis ditengahnya  ~,~

Tapi begitu melihat postingan Kak Yana di grup kuliner aku langsung tertarik. Bentuk dan kombinasi warnanya beda dari semprit yang selama ini aku lihat. Dan begitu aku coba eksekusi, rasanya enak, sangat gurih ^^ 

Semprit yang satu ini buatnya super simple dan tanpa mixer. Hanya mencampur semua bahan sampai tercampur rata. Kemudian bagi menjadi beberapa bagian, beri warna dan cetak lalu panggang.

Nah .. sebentar lagi kan lebaran nih, jangan hanya toplesnya aja yang cantik, isinyapun musti cantik juga lhoooo .. yuk yang mau coba buat semprit yang cantik, monggo ini resepnya :

Semprit
made by Dapoer Lys

Bahan :
  • 250 gr Mentega
  • 110 gr Gula halus
  • 110 gr Maizena
  • 110 gr Tepung custard
  • 150 gr Terigu
  • Choco chips secukupnya

Cara Membuat :
  • Campur semua bahan, aduk rata sampai menjadi dough. 
  • Bagi adonan menjadi 3 bagian, dan warnai sesuai selera.
  • Kemudian masukan masing-masing warna kedalam piping bag. Gunakan model spuit menurut selera masing-masing.
  • Siapkan loyang yang telah diolesi margarin, semprotkan adonan pertama, kemudian adonan kedua diatasnya, dan adonan ketiga diatasnya lagi, terakhir beri choco chips diatasnya sebagai pemanis.
  • Panggang selama 25 menit dengan suhu 150 C menggunakan api atas bawah, atau disesuaikan dengan oven yang digunakan.

Setelah matang, angkat dan dinginkan sebentar agar choco chips mengeras kembali, baru kemudian masukan kedalam toples ^^

Note :
  • Spuit yang digunakan , Wilton 4B, 1M dan 2D
  • Tepung custard adalah : Tepung yang terbuat dari kuning telur ayam dan tepung maizena. Berwarna kuning dan berbentuk bubuk. Dijual dalam kemasan karton dan kaleng dipasar, swalayan dan TBK.

 



HAPPY BAKING ^^